Ketika Banyak Kata Seandainya Bependar dalam Kepala
Banyak kata "seandainya" berputar di kepala. Seperti lembaran buku yang belum selesai ditulis, hidup sering kali dipenuhi dengan harapan yang tertinggal di belakang. Seandainya pilihan di masa lalu berbeda, mungkin jalan yang ditempuh juga berubah. Tapi hidup tidak pernah memberi kesempatan untuk mengulang.
Setiap orang pernah berada di persimpangan jalan, dihadapkan pada pilihan yang sulit. Ada keputusan yang diambil dengan penuh keyakinan, ada pula yang diambil dengan ragu. Namun, seiring waktu berjalan, tak jarang muncul pertanyaan di benak: bagaimana jika dulu memilih jalan lain? Apakah hidup akan lebih baik, lebih mudah, atau malah lebih sulit?
Kadang, ada perasaan ingin kembali ke masa lalu, memberi nasihat kepada diri sendiri yang dulu. Mungkin untuk lebih berhati-hati, lebih mendengar kata hati, atau lebih berani mengambil langkah yang berbeda. Tapi waktu terus berjalan, meninggalkan jejak-jejak yang tak bisa dihapus. Hidup tidak memberi ruang untuk kembali, hanya untuk melangkah maju dengan segala pembelajaran yang didapat.
Menatap Maju di Tengah Bayang-Bayang Seandainya
Tak bisa dipungkiri, ada masa-masa di mana kesalahan terasa seperti beban yang sulit dilepaskan. Seperti langkah yang terasa berat karena membawa banyak penyesalan. Namun, hidup bukan tentang menghapus jejak itu, melainkan belajar melangkah lebih ringan dengan bekal yang ada. Menerima bahwa apa yang terjadi di masa lalu telah membentuk diri yang lebih kuat hari ini.
Setiap orang memiliki luka yang tersembunyi. Tidak semua perlu diceritakan, tidak semua harus dipahami orang lain. Kadang, cukup dengan menerima bahwa perjalanan ini tidak sempurna, tapi tetap berharga. Bahwa ada keindahan dalam perjuangan yang mungkin tak terlihat oleh siapa pun. Tidak ada hidup yang benar-benar bebas dari kesalahan dan penyesalan, tetapi selalu ada kesempatan untuk menata langkah ke depan.
Jadi, jika "seandainya" masih sesekali datang menghampiri pikiran, biarkan saja ia menjadi pengingat. Bukan untuk terjebak dalam penyesalan, tetapi untuk melangkah dengan lebih bijak. Karena meskipun jalan ini tak selalu mudah, setiap langkah tetap berarti. Menerima masa lalu bukan berarti menyerah, tapi memahami bahwa perjalanan hidup terus berjalan ke depan, membawa harapan dan kemungkinan baru yang belum terungkap.
Posting Komentar untuk "Ketika Banyak Kata Seandainya Bependar dalam Kepala"
Posting Komentar