Cara Mengatasi Echolalia dalam Terapi Wicara

 

Strategi penanganan ekolalia perlu diperhatikan dengan serius, terutama oleh orang tua yang memiliki anak dengan kondisi ini. Ekolalia sendiri adalah fenomena di mana seseorang mengulang kata atau frasa yang didengar, sering kali tanpa pemahaman yang mendalam terhadap maknanya .Meskipun sering terkait dengan anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan, seperti autisme, ekolalia juga dapat terjadi pada orang dewasa dengan kondisi neurologis tertentu. Penanganan ekolalia memerlukan pendekatan yang tepat dan terarah, terutama dalam konteks terapi wicara. 

Tujuan dari strategi penanganan ekolalia adalah untuk mengarahkan pola pengulangan tersebut menjadi alat komunikasi yang lebih efektif. Dengan intervensi yang konsisten, ekolalia dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi. Hal ini memungkinkan individu yang mengalaminya untuk lebih aktif berpartisipasi dalam interaksi sosial.

sumber gambar Freepik

Tanda-Tanda Seseorang dengan Echolalia

"Ekolalia mungkin masih menjadi istilah yang asing bagi sebagian besar orang, sehingga banyak yang belum memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan kondisi ini. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, ekolalia adalah salah satu fenomena yang dapat dikenali melalui berbagai tanda atau ciri-ciri tertentu yang muncul pada seseorang. Kondisi ini sering kali terkait dengan pola komunikasi atau perilaku tertentu yang mungkin terlihat tidak biasa bagi orang awam. Beberapa ciri khas yang dapat ditemukan pada seseorang dengan ekolalia, misalnya, adalah sebagai berikut: 

1. Menghindari Kontak Mata dan Ekspresi Wajah yang Minim

Menghindari kontak mata dan menunjukkan ekspresi wajah yang tidak sesuai adalah salah satu ciri khas individu yang mengalami ekolalia, terutama pada mereka yang memiliki gangguan spektrum autisme atau gangguan perkembangan lainnya.

Fenomena ini sering kali disebabkan oleh kesulitan yang dialami individu dengan ekolalia, khususnya yang terkait dengan autisme, dalam memahami dan mengekspresikan isyarat sosial yang biasanya disampaikan melalui ekspresi wajah dan kontak mata.

2. Tidak Memberikan Respons yang Tepat Saat Berkomunikasi

Selanjutnya, terdapat pula indikasi ketidakmampuan merespons dengan tepat saat berkomunikasi. Individu yang mengalami kondisi ini cenderung tidak memberikan jawaban yang sesuai ketika diajak berbicara atau ditanya. Sebagai alternatif, mereka lebih memilih untuk mengulang kata atau frasa yang mereka dengar, tanpa menyampaikan informasi baru atau berinteraksi secara aktif. Hal ini dapat menyebabkan percakapan terasa tidak efisien dan membingungkan bagi lawan bicara.

Respons yang tidak sesuai ini disebabkan oleh fakta bahwa penderita ekolalia sering kali tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka dengar. Mereka mengulang ucapan orang lain sebagai mekanisme pengendalian diri ketika menghadapi kesulitan dalam memproses dan merespons informasi verbal yang diterima. Sebagai contoh, jika seseorang bertanya, "Apakah kamu lapar? ", alih-alih menjawab dengan, "Ya, saya lapar," penderita ekolalia mungkin hanya akan mengulangi pertanyaan tersebut, seperti, "Apakah kamu lapar? ", tanpa benar-benar memahami makna dari pertanyaan itu. Jika masih bingung coba silahkan mengunjungi Wicaraku.

3.  Nada Suara yang Tidak Biasa

Pengulangan kata atau frasa sering kali diucapkan dengan nada suara yang tidak biasa, baik dengan cara yang kaku seperti robot maupun dengan melodi seperti dalam nyanyian. Pengetahuan tentang hal ini sangat penting sebelum menerapkan strategi untuk menangani echolalia. Ciri khas dari echolalia, khususnya pada individu dengan gangguan perkembangan seperti autisme, adalah nada suara yang tidak normal. 

Pada mereka yang mengalami echolalia, pengulangan kata atau frasa yang mereka dengar biasanya disampaikan dengan gaya pengucapan yang berbeda dari nada suara yang umum. Nada suara tersebut sering kali terdengar kaku atau monoton, bahkan kadang-kadang menyerupai suara robot. Terkadang, mereka mengucapkan kalimat dengan nada yang terlalu datar atau berlebihan, yang tidak sejalan dengan konteks emosional percakapan tersebut..

4. Mengulang kata-kata tanpa memberikan konteks yang jelas

Mengulangi kata-kata tanpa konteks yang jelas adalah salah satu karakteristik utama ekolalia, terutama pada anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan seperti autisme. Dalam kondisi ini, individu tidak hanya mengulang kata atau frasa yang baru saja mereka mendengar, tetapi sering melakukannya dalam situasi atau waktu yang tidak relevan, sehingga pengulangan tersebut terlihat tidak memiliki makna dalam percakapan.Ekolalia dapat muncul dalam dua bentuk utama: ekolalia langsung dan ekolalia tertunda. 

sumber gambar : Freepik

Pada ekolalia langsung, individu akan segera mengulang kata-kata atau kalimat yang baru didengar tanpa memberikan respons yang sesuai dengan konteks percakapan.Sebagai contoh, jika seseorang mengajak, "Ayo kita makan," individu dengan ekolalia mungkin akan segera mengulangi kalimat tersebut tanpa benar-benar berniat untuk makan atau memahami ajakan yang disampaikan.

5. Mengulangi kata atau frasa yang baru saja didengar

Salah satu ciri utama echolalia adalah kecenderungan individu untuk mengulang kata atau frasa yang baru saja didengarnya, yang dikenal sebagai ekolalia langsung. Dalam keadaan ini, seseorang akan secara otomatis dan langsung mengulangi apa yang diucapkan oleh orang lain, tanpa mencerna atau memahami makna di balik kata-kata tersebut. Contohnya, jika ada yang mengatakan "Ayo makan," individu dengan echolalia mungkin akan mengulang kalimat itu persis seperti yang didengar, tanpa memberikan respons yang sesuai dengan konteks pembicaraan.

 

Strategi Penanganan Echolalia Melalui Terapi Bicara

Meskipun ekolalia seringkali dipandang sebagai bagian dari proses pembelajaran bahasa, dalam beberapa situasi, hal ini bisa menghambat kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan efektif. Untuk mengatasi masalah ini, terapi wicara dapat menjadi salah satu pendekatan yang sangat efektif. Berikut adalah beberapa strategi untuk menangani ekolalia melalui terapi wicara.

1. Menggunakan Kartu Komunikasi

Dalam beberapa situasi, terapi wicara memanfaatkan kartu komunikasi atau simbol visual untuk membantu anak memahami cara merespons dengan tepat dalam konteks tertentu. Kartu-kartu ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi transisi dari ekolalia menuju komunikasi verbal yang lebih aktif dan relevan.

Ketika menangani ekolalia, sangat penting untuk menerapkan pendekatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Strategi seperti memperkenalkan komunikasi visual, menggunakan permainan interaktif, serta memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk merespons dapat berkontribusi signifikan dalam mengembangkan kemampuan bahasa mereka.

2. Modeling dan Peniruan yang Baik

Anak dapat dilatih untuk meniru bahasa dengan cara yang lebih terarah melalui interaksi dua arah. Terapis akan memberikan contoh ucapan yang tepat dan mendorong anak untuk mengikuti dalam lingkungan percakapan yang lebih terstruktur. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi ekolalia yang terjadi secara spontan dan tidak terkendali.

3. Penggunaan Perilaku dan Bahasa Fungsional

Fokus pada latihan bahasa yang fungsional sangat penting, di mana anak-anak dilatih untuk menggunakan kata dan frasa yang bermanfaat dalam konteks kehidupan sehari-hari. Metode ini membantu mereka berbicara dengan tujuan yang lebih jelas, bukan sekadar mengulang kalimat tanpa makna.

sumber gambar : Freepik

4. Penggunaan Terapi Cues-Pause-Point

Terapi ini menggunakan pendekatan yang mengajarkan penderita ekolalia untuk merespons pertanyaan setelah diberikan waktu untuk mempertimbangkan jawabannya. Terapis memanfaatkan kartu atau alat bantu lainnya untuk mendukung pasien dalam memberikan respons yang tepat. Metode ini sangat efektif dalam melatih kemampuan komunikasi yang lebih akurat, sekaligus membantu mengurangi pengulangan kata secara otomatis.

Jika anak Anda masih sering mengalami Echolalia dan Anda ingin mempercepat proses terapinya, Wicaraku siap membantu. Kunjungan langsung ke rumah untuk kenyamanan Anda. Hubungi di +62 895-4151-54575 untuk pemesanan dan konsultasi sesuai kebutuhan Anda.


Fionaz
Fionaz Hanya manusia biasa yang berusaha jadi bermanfaat untuk sesama. Seorang freelance writer dan blogger, untuk kerja sama bisa dihubungi melalui email: fionazisza03@gmail.com

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Echolalia dalam Terapi Wicara"