Seragam Lungsuran, Berhemat dan Upaya Menyelamatkan Lingkungan
Seragam Lungsuran, Berhemat dan Upaya Menyelamatkan Lingkungan - Tahun ajaran baru sebentar lagi bakal di mulai, yang punya anak usia sekolah sudah mempersiapkan perlengkapan sekolah anak belum?
Perintilan untuk mempersiapkan awal masuk sekolah emang banyak dan kadang bikin kita sebagai orang tua sedikit kerepotan, selain karena biaya yang dikeluarkan nggak sedikit. Alasan lainnya karena ada banyak barang yang perlu dipersiapkan, seperti alat tulis meliputi buku tulis, pensil, bolpoin, penghapus, penggaris, dll. Perlengkapan lain seperti tas, sepatu, kaus kaki, gesper, dll. Juga yang nggak kalah penting lagi ialah seragam sekolah.
Menurut saya, menyiapkan seragam ini juga lumayan menguras kantong. Kebijakan tiap sekolah untuk urusan seragam ini emang berbeda-beda, ada yang seragam beli sendiri, seragam difasilitasi dari sekolah siap pakai, ada juga sekolah yang memberi kain seragam secara gratis jadi orang tua tinggal mengirimnya ke penjahit. Nah di sekolah anak saya yang pertama termasuk kategori yang ketiga ini.
Apa itu Baju Lungsuran?
Lungsuran sendiri memiliki arti benda bekas pakai, tapi seringnya penyebutan lungsuran sering dipakai pada pakaian yang diberikan kepada orang lain, seringnya ke saudara sendiri.
Karena anak saya yang pertama masuk ke sekolah baru, jadi seragamnya juga baru. Tapi sebenarnya sudah sejak lama saya menerapkan slow fashion termasuk untuk seragam sekolah. Memang di awal masuk sekolah baru dari TK, SD, SMP, SMA selalu pakai seragam baru, tapi kalau seragam yang dimiliki sudah ngegantung atau kekecilan. Biasanya saya menerapkan lungsuran ke anak-anak dan Alhamdulillahnya mereka selalu terima.
Upaya Menyelamatkan Lingkungan dengan Slow Fashion
Slow fashion merupakan gerakan yang bertujuan untuk melawan tren mode cepat (fast fashion). Slow fashion mendukung produksi pakaian yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial, termasuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, meminimalkan limbah produksi, dan menghindari penggunaan bahan berbahaya. Slow fashion sendiri cenderung memiliki gaya klasik, abadi, dan tak terikat pada tren musiman yang biasanya cepat berubah.
Sebagai seorang istri dan ibu, kita memang harus pintar-pintar mengelola pengeluaran di rumah. Jadi dengan menganut slow fashion kita bisa lebih hemat pengeluaran buat belanja pakaian, termasuk untuk belanja seragam baru untuk anak. Alhamdulillah anak-anak juga menerima dengan baik ide lungsuran tersebut, jadi uangnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya yang nggak kalah pentingnya.
Lungsuran ini juga meminimalisir sampah fashion yang merupakan limbah yang sulit terurai ketika dibuang ke lingkungan. Kita harus sadari kalau bumi ini makin hari makin nggak sehat, jadi kita harus mulai menghijaukan kembali lingkungan dengan beberapa hal kecil yang dimulai dari diri sendiri, mulai dari menganut slow fashion, belanja barang preloved, mengolah sampah secara tepat, menanam pohon hijau, dan juga menerapkan gaya hidup sehat yang informasinya sering saya dapat dari Blog Gaya Hidup Sehat agar tubuh juga selalu sehat, lingkungan terjaga dan alam kembali hijau.
1 komentar untuk "Seragam Lungsuran, Berhemat dan Upaya Menyelamatkan Lingkungan"