Cabuk Pepes, Makanan Khas Yang Hanya Dijumpai Saat Hajatan
Cabuk Pepes, Makanan Khas Yang Hanya Dijumpai Saat Hajatan - Kalian ada yang sudah pernah makan cabuk sebelumnya? Atau kalian malah nggak tau sama sekali apa itu cabuk? Kalau belum, sepertinya kalian harus main ke daerah tempat tinggal saya yang ada di Lamongan. Karena setiap ada warga yang hajatan, maka menu cabuk ini harus selalu ada.
Memang nggak semua tempat di daerah Lamongan mengenal cabuk.
Tapi yang jelas, cabuk wajib selalu ada saat hajatan di desa saya, itupun
adanya hanya di pagi hari saat waktunya bapak-bapak plandang. Itulah kenapa
akhirnya tamu-tamu yang datang dari luar daerah sering menanyakan apakah
cabuknya masih tersisa.
Mungkin untuk sebagian orang yang pertama kali tau bahan
dasar cabuk ini bakal merasa aneh bahkan jijik, karena cabuk ini terbuat dari
bahan dasar dedak yang dihasilkan dari proses penggilingan padi dari penyosohan
pertama yang umumnya dipakai untuk pakan ternak. Tapi menurut pengalaman yang
sudah-sudah toh banyak yang suka setelah menjajalnya.
Syarat utama saat membuat cabuk ialah harus menggunakan dedak
yang baru keluar dari penggilingan atau maksimal 1 atau 2 hari, jadi masih
bersih dan aromanya juga khas dedak. Kalau kalian mau bikin sendiri di rumah,
kali ini saya mau sekalian bagikan cara pembuatannya ya.
Cara pembuatan cabuk
Bahan-bahan :
- Dedak halus 500 gram
- Kelapa parut setengah butir
- Udang kali / ikan / udang (optional)
- Daun bawang dirajang
- Daun jeruk 5 lembar dirajang
- Gula secukupnya
- Garam secukupnya
- Penyedap rasa secukupnya
- Air secukupnya
Bumbu Halus :
- Bawang merah 8 siung
- Bawang putih 5 siung
- Cabai merah 4 buah
- Cabai rawit (optional)
- Daun jeruk 2 lembar
- Kemiri 5 buah
- Ketumbar 3 sdt
- Kunyit 2 ruas jari
- Jahe 1,5 ruas jari
- Lengkuas 2 ruas jari
- Kencur 3 buah
Cara Pembuatan :
Untuk waktu pembuatan umumnya dilakukan di sore hari karena
dedak harus diperam dengan air semalaman.
- Langkah pertama, siapkan wadah berpenutup, lalu masukkan dedak dan beri air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai dedak agak lembek. Kalau dirasa adonan sudah pas, lalu tutup dan diamkan semalaman.
- Langkah kedua, pada pagi harinya adonan dedak kemudian ditambahkan udang kali, parutan kelapa, bumbu halus, potongan daun bawang, daun jeruk, gula, garam, dan penyedap rasa. Aduk sampai rata lalu koreksi rasa kalau sudah pas lalu bungkus di daun pisang kemudian kukus sekitar kurang lebih 30 menit.
- Kalau sudah matang, siap dinikmati dengan sepiring nasi hangat. Kalau di hajatan biasanya cabuk ini sebagai teman makan nasi, lauknya lodeh daging sapi plus rempeyek kacang.
Cabuk sendiri sebenarnya ada 2 macam, cabuk yang dipepes dan
cabuk yang langsung dimasak di panci dan bahan dasarnya pun sama-sama terbuat
dari dedak padi. Bedanya, cabuk pepes hanya dibikin saat ada hajatan, kalau
cabuk yang dimasak di panci bisa dibuat kapan saja.
Kandungan Nutrisi Dari Dedak
Dilansir dari The Independent, peneliti dari Universitas
Colorado menjelaskan dedak padi memiliki kandungan vitamin B yang tinggi
seperti Tiamin, Niasin, dan B6. Kandungan ini berperan sebagai produksi energy,
kesehatan kardiovaskular, dan mencegah depresi. Jadi ternyata kita nggak perlu risih
atau jijik kalau makan dedak ya teman, karena memang terbukti dedak mengandung
vitamin yang baik untuk tubuh.
Penutup
Jadi teman, Negara kita ini memang memiliki kekayaan wisata kuliner yang banyak dan beragam dari Sabang sampai Merauke. Kita sepatutnya
bangga dan ikut melestarikan kuliner Nusantara termasuk masakan Melayu, bahasaMelayu, dan juga dari daerah lain biar selalu ada sampai anak cucu kita kelak.
1 komentar untuk "Cabuk Pepes, Makanan Khas Yang Hanya Dijumpai Saat Hajatan"
Dari komposisi bahan dan bumbu pasti enak nih. Tapi apakah dedak yg diperam akan terfermentasi? Kadi penasaran, pengen cobain