Saat Rencana Nggak Sesuai Harapan, Ya Sudah Asikin Aja
Kadang apa yang kita rencanakan belum tentu bisa sejalan
dengan harapan, begitu juga saat saya dan mbak Muns mau mengikuti Festival Kuliner
Lamongan, gratis 1000 porsi kuliner khas Lamongan yang bertempat di depan
Pendopo Lokatantra Lamongan pada 28 September 2022
Acara mulai di jam 1 siang, tapi karena siang itu cukup terik
jadi kami berangkat jam 2 siang dan sampai Alun-Alun hampir jam
setengah 3 siang. Saat tiba di lokasi ternyata acara sudah bubar
saudara-saudara, yang ada hanya satu dua orang lalu lalang, tenda-tenda yang
berjejer rapi, dan juga para pedagang yang sibuk membereskan gerobaknya.
Melihat pemandangan ini kami hanya bisa bengong. Tapi
dari pada harus pulang dengan tangan hampa, jadi kita bikin asik aja lah dengan
buat rencana cadangan.
Menyambangi Kantor ELAF Lamongan
Mbak Muns punya teman yang kerja di ELAF Lamongan, mbak Muns diminta membuat konten disana. Dengan senang hati saya ikutan kesana juga,
ya mungkin ala-ala customer yang niat daftar haji dan umroh gitu ya. Selain
mengantar mbak Muns bisa sekalian bikin konten juga disana, kami dipandu dari
awal masuk kantornya, berbincang tentang apa aja paket yang disediakan, lalu
kami diajak berkeliling area kantor dari depan sampai halaman belakang yang
biasanya digunakan untuk manasik haji.
Mbak-mbaknya sangat ramah, menjelaskan dengan full senyum
dan sapa yang hangat. Kantornya bagus dan nyaman dengan kursi-kursi dengan
sandaran tinggi, seluruh bagian ruangannya didominasi dengan warna coklat pudar
dan dekorasi emas yang bikin suasana hangat dan elegan. Oh ya, yang bikin saya
seneng banget karena di setiap ruangan selalu ada kaca-kaca dengan berbagai
ukuran, apalagi kaca yang letaknya dibagian depan mushollah besar dan lebar bikin
saya pengen ngaca terus buat benerin hijab yang nggak bisa paripiurna akibat
pakai helm. Hihi
Sholat Ashar di Masjid Agung Lamongan
Penduduk Lamongan macam apa saya ini, kok belum pernah menginjakkan kaki di Masjid Agung Lamongan? Ya mungkin karena letak rumah saya hanya sekitar 15 menit dari pusat kota, jadi saya lebih memilih sholat di rumah. Setelah selesai bikin konten di kantor ELAF, kami memutuskan untuk sholat Ashar di Masjid Agung. Dan inilah kali pertama saya sholat di Masjid Agung Lamongan, dari masuk serambi masjid sudah terasa adem, langit sore dan angina yang semilir menyapa kami dengan riang.
Kami langsung menuju tempat wudhu perempuan yang terletak dibagian utara bagian dalam masjid yang menyambung dengan tempat mukena, jadi kalian nggak perlu bingung kalau nggak bawa mukena ya. Kalau haus disini juga disediakan air minum, kita bebas mengambil di dalam kulkas yang ada di bagian depan dan juga bagian dalam area mukena.
Selesai sholat kami lalu bertemu bu Triana yang memang sudah janjian di depan masjid, kami bertiga lalu jajan es krim di depan bagian selatan masjid. Es krimnya enak dan murah, isiannya potongan roti tawar, sagu mutiara, agar-agar, es krim, lalu diberi topping kental manis coklat. Es krim ini rasanya didominasi rasa buah alpukat yang pekat, lalu ada rasa vanilla dan rasa gurih. Kami lalu menikmati es krim di dalam Alun-Alun sambil mengobrol kesana kemari, dengan topic yang random mulai dari saling bertanya kabar keluarga sampai ngobrolin kerjaan. Pokoknya dibikin asik aja sambil quality time bareng sahabat.
Naik Bianglala Tanpa Rencana
Memang ya kadang sesuatu yang direncanakan belum tentu
terlaksana tapi yang dadakan malah asik aja. Waktu kami santai menikmati es
krim sambil ngobrol ngalor ngidul, di depan kami lihat bianglala mulai
beroperasi, awalnya kami bingung ini mas-mas sedang bersih-bersih atau gimana. Dari
pada penasaran akhirnya kami sepakat buat Tanya, dan Alhamdulillah bianglala
memang sedang dioperasikan.
Harga tiketnya Rp 5.000 untuk sekali putaran, Petugas di
loket pembelian tiket sangat ramah dan humoris, jadi saat kami bikin konten
bapaknya juga ikut membantu acting. setelah menunggu beberapa saat, kami lalu
diarahkan untuk naik ke bianglala. Di bianglala terdapat 3 petugas yang jaga, 2
petugas yang berjaga untuk membuka dan menutupkan pintu, dan 1 petugas untuk
mengecek tiket, semuanya pakai seragam yang sama jadi mudah dikenali.
Setelah dirasa cukup saat membuat konten, kami lalu keluar
dari area bianglala untuk duduk-duduk di tempat yang banyak disediakan di area
Alun-alun ini. Kami melanjutkan obrolan random tapi mengena sekali, dan saat
jam menunjukkan pukul 5 sore kami putuskan untuk pulang.
BTW teman, Saya suka dengan perjalanan singkat tapi penuh dengan makna
seperti ini, rasanya seperti sejenak melupakan beban hidup, sejenak melupakan
tumpukan baju yang menunggu untuk disetrika, juga sejenak rehat dari kerjaan
untuk menyegarkan kembali pikiran, mengumpulkan kembali energi-energi positif biar
mood bisa kembali happy.
29 komentar untuk "Saat Rencana Nggak Sesuai Harapan, Ya Sudah Asikin Aja"
Apalagi ini seru kok bareng kawan pula jalannya
Tapi ini malah seru ya. Tidak jadi kulineran, malah bisa merasakan hal-hal yang menyenangkan.
Saya pingin banget ke sini karena selama ini hanya tau tentang Soto Lamongan
Jadi penasaran gimana rasa aslinya
Kadang sesuatu di luar rencana bisa saja seru asalkan kita bisa menikmatinya
Ah seru banget naik bianglala
Apalagi bagian naik bianglala itu, pasti menyenangkan sekali. Salah satu wahana favorit aku tuh kalau pas ke tempat wisata. Naiknya jelang senja, menikmati langit yang menjingga
Aku suka juga nih.. spontaneous travelling. Hehhe~
Tapi kalau bisa dinikmati dan mencari plan B, semuanya ya asik asik saja ya
Udah lamaaa banget ga naik bianglala . Bianglala yang di Aeon mall Cakung itu aja blm sempet aku coba, padahal anak2 kepengen 😄. Tapi yg di sana murah bangettt naiknya mbaaa, cuma 5k. Aku mau deh naik berkali kali kalo segitu. Yang di Jakarta 10x lipatnya 🤣🤣. Makanya kan mikir lama mau naik, apalagi kalo ber4 hahahahaha