Lindungi Bumi Dari Selimut Polusi Demi Generasi Selanjutnya
Lindungi Bumi Dari Selimut Polusi Demi Generasi Selanjutnya - Sadar nggak sih, semakin hari cuaca terasa semakin panas. Biarpun sedang di dalam rumah kita sering merasa kegerahan, di musim hujan yang umumnya bakal terasa dingin dan sejuk tapi nyatanya kipas angin di rumah hampir nggak pernah mati. Apalagi kalau sedang musim kemarau seperti kemarin, harapannya menyalakan kipas agar udara terasa lebih sejuk, yang ada malah hawa panas yang terasa.
Perubahan Iklim yang Terjadi Akibat Polusi
Kalau kita perhatikan lagi sebenarnya cuaca panas ini penyebabnya
berasal dari manusia itu sendiri. Minimnya kesadaran akan lingkungan menjadi
penyebab utama munculnya #SelimutPolusi yang mengakibatkan perubahan iklim bumi, efeknya terjadi pemanasan global, mencairnya es di kutub hingga meningkatkan volume air laut, kebakaran hutan, banjir, dll.
Deforestasi Hutan
Dulu kita masih sering menjumpai pohon-pohon rindang di
sekitar jalan yang biasa digunakan untuk berteduh, tapi sekarang pohon-pohon
hijau ini sudah banyak ditebang berganti dengan gedung-gedung yang menjulang. Bukan
hanya di kawasan pemukiman penduduk saja, hutan yang sejatinya menjadi rumah
untuk para satwa, sekarang luasnya sudah jauh berkurang bahkan itu juga terjadi
di hutan Kalimantan yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena
memiliki luas 40,8 juta hektar, tapi akhirnya mengalami deforestasi yang begitu
cepat.
Menurut data Greenpeace, luas hutan Kalimantan pada tahun 2010 sekitar 25,5 juta hektar. Lalu pada pada tahun 2015 luas hutan Kalimantan Timur hanya sekitar 8.339.151 hektar. Berkurangnya luas hutan ini terjadi akibat meningkatnya industri kayu dan juga pengalihan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Kalau sudah begini maka jangan heran kalau sering terjadi banjir dan longsor akibat penggundulan hutan.
Kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya juga
membuat berbagai satwa penghuni hutan harus kehilangan tempat tinggalnya, dampak
lainnya ialah asap dari kebakaran hutan menjadi polusi yang sampai saat ini
belum bisa dihindari, jarak pandang terganggu, dan menyebabkan banyak warga
mengeluhkan sesak nafas karena terserang ISPA.
Kendaraan Bermotor Turut Menyumbang Polusi Udara
Kebakaran hutan bukan menjadi satu-satunya alasan pencemaran udara, karena masih banyak faktor lain seperti banyaknya kendaraan bermotor yang menghasilkan zat-zat yang bisa mencemari udara.
Nggak heran, karena
sekarang ini hampir semua orang punya kendaraan bermotor sebagai sarana
mobilitas harian. Contoh kecilnya dalam satu rumah, si ayah punya kendaraan
yang digunakan untuk bekerja, si ibu pun punya kendaraan sendiri yang digunakan
untuk mengantar anak sekolah atau pergi ke pasar, si kakak juga punya kendaraan
sendiri yang digunakan untuk berangkat kuliah, dll. Ini baru hitungan dalam
satu rumah, lalu bayangkan saja jika rumah-rumah yang lain juga sama.
Selain karena kendaraan bermotor, sekarang ini di
kampung-kampung juga mulai banyak didirikan lahan industri baru yang asapnya
turut menyumbang pencemaran udara. Jadi bisa dikatakan pencemaran udara ini
sudah merata di semua wilayah.
Kurangnya Kesadaran Masyarakat Akan Sampah
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan
lingkungan, seperti yang sering sekali kita jumpai sampah yang dibuang ke
sungai, kali, danau, dll yang kemudian menyebabkan pencemaran air. Air yang semula
bersih dan bisa dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari-hari, sekarang
menjadi kotor, keruh, dan tak layak pakai. Saat musim hujan seperti ini banyak
terjadi banjir dimana-mana, dan salah satu faktor penyebabnya ialah sampah yang
sudah menyumbat aliran air.
Sampah yang dibuang ke laut pun bisa merusak lingkungan, banyaknya sampah disekitar garis pantai membuat pemandangan tak lagi menyenangkan. sampah-sampah ini biasanya didominasi sampah plastik yang mengganggu ekosistem laut, sekarang ini banyak kita jumpai penyu yang di tubuhnya tersangkut jaring, hidung penyu tertusuk sedotan plastik, paus yang terjerat tali pancing, burung laut yang mati karena memakan potongan plastik, burung tersebut mengira plastik yang ditemukannya itu adalah makanan. dan masih banyak kasus lain di laut.
Permasalahan sampah sampai sekarang masih menjadi masalah
yang rumit kalau tidak dikelola dengan baik, beberapa orang memilih untuk
membakar sampah agar tidak menggunung, tapi nyatanya ini bukan solusi yang
tepat karena asap dari pembakaran sampah bisa mengganggu pernapasan dan juga
menjadi polusi udara.
pic by bbc.com |
- Melakukan penanaman pohon untuk meremajakan hutan
- Bijak dalam penggunaan energi listrik
- Memilih naik transportasi umum atau bersepeda
- Mengelola sampah dengan baik agar tidak menjadi limbah, seperti memilah dan menjualnya ke bank sampah atau mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai guna, dll.
Akhirnya selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim, jadi yuk sebagai #MudaMudiBumi mulai sekarang kita ubah pola pikir untuk lebih mencintai lingkungan demi kelangsungan bumi kedepannya #UntukmuBumiku #TeamUpForImpact
27 komentar untuk "Lindungi Bumi Dari Selimut Polusi Demi Generasi Selanjutnya"
Kenapa jadi melow ya baca tulisan ini? Jika sekarang pun polusi itu sudah menyelimuti kita saat ini, gak terbayangkan apa yang akan terjadi dalam 10 tahun, 20 tahun mendatang. Apalagi jika kita tidak peduli dan menganggap perkara lingkungan sebagai hal yang biasa saja.
sangat menarik cara beliau mengatasi polusi yaitu mendorong penggunaan angkutan publik
Kalau kita tidak menjaga bumi, bagaimana kita bisa hidup di bumi
Polusi bisa membawa banyak bahaya dalam kehidupan kita
Kangen rasanya menghirup udara segar dan menatap langit biru setiap hari
Semoga ke depannya kondisi ini bisa diperbaiki
terkadang merasa bersyukur sih gak bisa nyetir sendiri jadi gak perlu nambah kendaraan di rumah seperti penggambaran Mbak tiap anggota keluarga punya kendaraan sendiri demi keperluan masing-masing.
semoga kita semua bisa menjadi #MudaMudi yang sadar akan lingkungan dan bisa bergerak untuk menyelamatkan Bumi ini dari #SelimutPolusi.
Supaya selimut polusi tidak menjadi, memang langkah terbaik dengan melakukan dari diri sendiri dengan menjalankan beberapa poin yang tersebut di atas ya mbak
Hujan yang turun dengan derasnya tidak lagi bisa ditampung di dalam bumi sehingga terjadi banjir dimana-mana. Semoga dengan langkah kecil kita bersama bisa melindungi bumi dari dampak polusi yang mengkhawatirkan.
Banyak PR tentang alam, kalau kebiasaan masyarakat tdk diubah, alam bakal rusak.
Masalah utama sampah belum dikelola dengan baik ya