Euforia Karnaval HUT RI ke 77 Desa Pucangro
Sebagian peserta karnaval |
Euforia Karnaval HUT RI ke 77 Desa Pucangro - Menurut saya, bulan Agustus sungguh bulan yang sibuk. Biarpun sibuk tapi rasanya seneng banget karena mulai awal bulan di desa sudah terlihat sibuknya warga menyiapkan perayaan menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Setiap tahunnya
kami warga desa Pucangro, kec Kalitengah, kab Lamongan selalu mengadakan pawai
karnaval dengan rute melewati semua jalan yang ada di desa. Kami terbagi
menjadi 14 tim sesuai RT masing-masing, dan tiap tim membuat kreasi seni yang
nantinya ikut diarak di acara karnaval. Kreasi seni ini nantinya akan dinilai
untuk dipilih tim mana yang menjadi juara 1,2, dan 3.
Kriteria penilaiannya
ialah
- keindahan kreasi seni
- kekompakan peserta (warga RT)
- kerapian / ketertiban dan keserasian peserta
- keutuhan peserta dan kreasi seni
selain itu ada beberapa himbauan yang harus dipatuhi para peserta karnaval agar nggak sampai didiskualifikasi, seperti:
- dilarang membawa petasan atau minum minuman keras
- dilarang membunyikan petasan diperjalanan (hanya boleh membunyikan petasan di area lapangan)
- dilarang memotong jalur
- dilarang naik ke kendaraan atau kreasi kecuali hanya 1/2 orang.
Sayangnya
pandemi yang berlangsung selama 2 tahun kemarin, mau nggak mau harus meniadakan
acara karnaval Agustusan yang pastinya mengumpulkan massa yang nggak sedikit. Jadi
setelah 2 tahun nggak ada acara karnaval menyambut HUT RI, akhirnya seneng
banget tahun ini bisa merasakan euforia karnaval di desa. Maklum aja ya teman,
terakhir saya ikut karnaval itu tahun 2018, di tahun 2019 saya absen ikut
karnaval karena belum lama melahirkan baby Hazel, duh rasanya waktu itu pingin
langsung ikutan perayaan rakyat setahun sekali ini tapi ya sadar diri anak
masih bayi.
Di karnaval
tahun 2018, RT kami membuat kreasi dengan tema Sea Games karena kebetulan waktu
itu sedang digelar Sea Games 2018 yang bertempat di Jakarta dan Palembang. Untuk
kreasinya kami membuat obor Sea Games dan para peserta menggunakan kostum
ala-ala para atlet seperti atlet panahan, atlet bulu tangkis, atlet sepak bola,
atlet bola basket, atlet pencak silat, atlet voli, dll.
Euforia Karnaval HUT RI ke 77 Desa Pucangro
Sejak akhir bulan Juli, warga desa sudah mulai sibuk menyiapkan acara Agustusan. Selain acara karnaval, ada juga acara lomba yang diadakan oleh ibu-ibu PKK dan juga lomba yang diadakan oleh karang taruna. Lomba ibu-ibu PKK ini diadakan selama 3 hari, di tanggal 13 Agustus acara lomba menghias kue, tanggal 14 Agustus acara lomba paduan suara, dan tanggal 15 Agustus acara lomba menyanyi lagu religi.
Untuk lomba
yang diadakan oleh pemuda karang taruna dimeriahkan oleh anak-anak dan
berlangsung tanggal 21-26 Agustus yang meliputi lomba balap karung, pelan
sepeda, cerdas cermat, kursi goyang, tarik tambang, dll. Jadi jangan ditanya
lagi gimana sibuknya semua warga mulai dari bapak, ibu, adik, kakak semua ikut
andil dalam perannya masing-masing.
Tahun ini, RT kami sepakat membuat kreasi berbentuk Semar, para pesertanya menggunakan kostum adat Jawa dengan memakai baju surjan dan blangkon., mbak-mbak dan ibu-ibu pakai kebaya surjan dan pakai jarik. Dan akhirnya tibalah waktu yang ditunggu-tunggu, pada tanggal 20 Agustus kemarin acara pawai karnaval HUT RI. Sejak pagi (bahkan sejak sehari sebelumnya) kami sudah teramat sibuk menyiapkan segala keperluan, ibu-ibu menyiapkan nasi bungkus sebanyak 5 bungkus yang nantinya diserahkan ke panitia karnaval 3 bungkus dan 2 bungkus untuk dibagikan ke peserta pawai.
Sekitar jam
7.30 kami sudah mulai berangkat ke lapangan, setelah acara pembukaan, sambutan,
dll. Sekitar jam 8 lebih kami mulai acara karnaval dengan diawali dengan pesta
kembang api dan pemberangkatan. Suara musik dari tiap tim peserta karnaval
saling bersahutan, disini kita bisa melihat kreatifitas tanpa batas dari semua
peserta karnaval.
“di
karnaval kita bisa menjadi apa aja, cosplay menjadi siapa aja tanpa takut
pandangan dan omongan orang lain karena semua juga bertindak hal yang sama”. Tua
muda semua membaur menikmati pesta kemerdekaan setahun sekali, kalian bisa
tampil all out dengan berdandan sesuka hati ataupun ngedance di sepanjang
perjalanan karena hukumnya sah-sah aja, dengan catatan nggak melanggar
aturan-aturan yang berlaku ya, misal sambil minum-minuman keras, menyinggung
suku, ras, dan agama, dll.
Di sepanjang
perjalanan banyak warga yang menyiapkan minuman dingin, makanan ringan, buah, dll
yang bisa diambil sesuka hati, jadi nggak perlu takut bakal lapar atau kehausan
ya. Panitia karnaval sendiri sudah menyiapkan segala keperluan termasuk
menyiapkan mobil sehat dan juga tim medis untuk antisipasi kalau ada yang mengalami masalah kesehatan seperti sakit, pingsan, dll. Saat rute perjalanan sudah kembali ke lapangan itu
tandanya acara karnaval sudah berakhir, para peserta kembali ke barisannya
masing-masing kemudian lanjut makan bersama nasi yang sudah disiapkan pagi
tadi.
Kalau kalian
bertanya apa nggak capek jalan (sambil ngedance) mengitari desa? jawabannya
nggak kerasa kok capeknya karena tertutup oleh rasa senengnya. Tapiii.. saat sudah
sampa rumah, jangan ditanya lagi gimana capeknya badan dan kaki. Saya sendiri
ngerasa capek yang double-double karena jalan sambil gendong baby Hazel, dan
capeknya itu belum hilang sampai sekarang tanggal 22 Agustus atau H+2. Tapi nggak
bakal kapok untuk mengulang di tahun depan ya teman karena keseruan yang nggak
bisa ditukar dengan apapun.
Posting Komentar untuk "Euforia Karnaval HUT RI ke 77 Desa Pucangro"
Posting Komentar