Inilah Tips Bersepeda Aman di Masa Pandemi
Bersepeda bisa menjadi pilihan saat ingin berolah raga yang tidak begitu berat, dulu saya suka mengajak anak-anak bersepeda ke area persawahan yang udaranya masih segar. Tapi sekarang sudah jarang saya lakukan karena kesibukan mengurus bayi juga adanya pandemi ini yang memaksa kita untuk lebih membatasi aktifitas di luar ruangan.
Semakin kesini saya lihat sudah banyak orang yang lalu lalang di jalan raya sambil mengendarai sepeda dan berjaket klub sepeda, mereka juga berkelompok yang bisa lebih dari 10 orang. Wah, apa kegiatan ini sudah aman di lakukan saat pandemi seperti ini? saya juga melihat ada yang tidak menggunakan masker, nah ini jelas keliru.
Karena rasa kepo ini sudah tak terbendung lagi, beruntungnya pada Sabtu tanggal 7 November 2020 kemarin saya mengikuti Seminar Online Bareng Komunitas Sepeda dengan tema “Yuk, Sepedaan Sehat dan Aman Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”. Di seminar ini saya bisa gali informasi lebih dalam tentang tips bersepeda aman di masa pandemi.
Seminar online yang di gelar selama kurang lebih dua jam ini menghadirkan pemateri yang pas banget, yaitu:
- dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes (direktur promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat)
- Azwan Hadi Kusuma (founder Indonesia Folding Bike Community)
- Poetoet Soedarjanto (Ketua Bike To Work Indonesia)
Dr. Riskiyana menjelaskan tentang perubahan perilaku masyarakat di saat pandemi seperti ini, dari hasil survei menunjukkan 91,8% masyarakat sudah menggunakan masker tapi nyatanya yang ada di lapangan kesadaran menggunakan masker sangat rendah.
Di lingkungan tempat tinggal saya banyak yang tidak memakai masker saat keluar rumah, mungkin mereka berfikir karena tinggal di desa jadi nggak perlu pakai masker. Ada juga yang membawa masker tapi hanya di pakai di bawah dagu jadi pasti nggak efisien kan.
Begitu juga saat ada himbauan untuk menjaga jarak, banyak saya lihat bapak-bapak yang duduk menggerombol atau saat ibu-ibu ke pasar belanja sayur juga sudah nggak ada yang jaga jarak.
ALASAN BANYAK YANG BELUM MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN.
Memang menurut data BPS, alasan utama banyak masyarakat tidak jaga jarak ialah tidak ada sanksi jika tidak menerapkan protokol kesehatan. tapi saat ada petugas barulah mereka sibuk memakai masker. Padahal sebenarnya protokol kesehatan dibuat untuk menjaga dan melindungi diri kita dari bahaya virus yang ada disekitar kita, tapi kesadaran masyarakat masih rendah.
Dimanapun berada untuk menjaga kesehatan sebaiknya kita selalu menerapkan 3M dan tak lupa di imbangi dengan olah raga. Olah raga bersepeda bisa menjadi pilihan karena relatif aman asal dilakukan dengan benar.
BERSEPEDA AMAN SAAT PANDEMI
Nah rasa penasaran saya terjawab saat bapak Azwar Hadi Kusuma yang menerangkan tentang tips bersepeda aman di saat pandemi seperti sekarang. Pada tahun 2007 pak Azwar mendirikan Indonesia Folding Bike Community (IFBC) komunitas ini layaknya rumah yang dihuni oleh oleh para pecinta sepeda lipat, hingga saat ini komunitas ini sudah memiliki member sekitar 40ribu orang di Facebook.
Masa pandemi ini tidak langsung membuat aktifitas di komunitas ini terhenti, semua member tetap melakukan kegiatan rutin seperti biasanya tapi di lakukan secara mandiri atau dengan keluarga di lingkungan tempat tinggal masing-masing tanpa berkumpul, yang jelas waktunya juga lebih fleksibel. nantinya laporan hasil gowes mandiri harus di setorkan ke panitia.
Jadi biarpun nggak bisa berkumpul tapi tetap bisa dilakukan secara mandiri, sebelum pandemi komunitas ini sering mengadakan event seperti jambore sepeda lipat nasional yang di gelas tiap tahun, tapi dalam masa pandemi seperti sekarang eventnya di gelar secara virtual.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIKNYA AKTIFITAS BERSEPEDA.
- Sepeda menjadi pilihan saat menghindari transportasi umum
- Bersepeda menjadi salah satu pilihan olah raga saat tidak bisa pergi ke gym
- Orang-orang sudah mulai bosan berada di rumah
- Bersepeda sebagai sarana refreshing
- Kebijakan WFH membuat kesempatan untuk melakukan aktivitas lain, salah satunya bersepeda
HAL-HAL YANG PERLU DI PERSIAPKAN SEBELUM BERSEPEDA
Bapak Azwar menjelaskan persiapan apa saja yang di perlukan sebelum bersepeda saat pamdemi, antara lain;
- Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan bugar
- Rencanakan rute yang akan ditempuh
- Carilah waktu tertentu yang tidak ada keramaian
- Sebaiknya gunakan pakaian yang tertutup
- Perhatikan kondisi kelayakan sepeda, apakah rem dan lain-lain berfungsi dengan baik.
- Siapkan masker cadangan, air minum yang berpenutup juga hand sanitizer.
Selain poin-poin penting di atas masih ada beberapa hal lagi yang perlu di perhatikan misalkan, jika ingin bersepeda usahakan hanya dengan keluarga dekat dan dalam satu kelompok maksimal 5 orang saja. Saat mengayuh pedal sebaiknya pelan-pelan agar nafas lebih terkontrol, apalagi kita bersepeda menggunakan masker jadi agar tidak sesak nafas.
Selain itu selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas, dan yang terakhir hindari bersosialisasi dengan banyak orang misalkan mampir ke warung makan ramai-ramai. Sesampai dirumah segera lepas perlengkapan yang di pakai, semprot dengan hand sanitizer, mandi dan ganti baju dengan baju yang bersih.
Sekarang kita sudah mengetahui bagaimana tips bersepeda aman di masa pandemi , selalu terapkan 3M, jaga kebersihan diri dan lingkungan. jadi sudah nggak ragu lagi kan kalau ingin melakukan olah raga bersepeda dengan aman dan nyaman dengan keluarga.
19 komentar untuk "Inilah Tips Bersepeda Aman di Masa Pandemi"
masi seneng sama olahraga raket alias bulutangkis :) semoga suatu saat bisa seneng sama olahraga ini juga, karena terasa lebih flexibel ga perlu cari2 lapangan lagi
maksudnya terlempar, mungkin pas papasan dengan orang lain yang sedang bersin
Edukasi seputar cara bersepeda yang aman selama pandemi ini perlu banget untuk terus disosialisasikan, karena masih banyak pesepeda yang gak menerapkan protokol kesehatan saat gowes bareng. Alih-alih ingin sehat, eh malah abai terhadap kesehatannya sendiri.
Karena bersepeda sebelum dan setelah Corona itu sangat berbeda sekali situasinya. Pengennya sih kita menghirup udara bebas dan segar, tapi apa daya, virus corona masih belum minggat.
Ini anakku sekarang minta beli seped dunk. wkwkw, apakah mamak kudu beli sepeda?