Desa Wisata Sendang Duwur Lamongan
Picture by tresno glade |
Assalamualaikum..
Teman, pernah dengar desa Desa Sendang duwur nggak?
Desa Sendang Duwur berada di kecamatan Paciran kabupaten Lamongan. Kalau dari Lamongan kota jarak ke desa ini sekitar 39KM, atau bisa ditempuh kurang lebih 1 jam perjalanan.
Saya menganggap desa ini unik, mengapa, karena masih mempertahankan budaya leluhur yaitu perpaduan Hindu dan Islam masa lampau, di waktu-waktu tertentu juga masih di adakan ritual kepercayaan warga. desa ini berada di ketinggian 72 meter diatas permukaan laut (MDPL) jadi memiliki hawa yang sejuk dan memberikan kita view yang keren..
masyaratak di desa ini memiliki keahlian membuat batik tulis juga perhiasan emas dan perak. Kalau beli di sini tentu harganya sangat miring dari pada di pasaran.
Di Sendang Duwur juga terdapat situs purbakala yaitu makam Sunan Sendang Duwur.
Ketika hendak menginjakkan kaki di area makam, kita akan disambut dengan gapura bagian luar berbentuk Tugu Bentar dan gapura bagian dalam berbentuk Paduraksa yang menggambarkan sayap burung garuda.
Dinding makam berbentuk cungkup di hiasi ukiran kayu jati bernilai seni yang indah, di kedua sisi makam di hiasi dua buah batu hitam berbentuk kepala naga.
Sunan Sendang Duwur adalah murid dari Sunan Drajat. memiliki nama asli Raden Noer Rahman, lahir pada tahun 1320 M.
Putra dari Abdul Kohar bin Malik bin Sultan Abu Yazid yang berasal dari Baghdad.
Gelarnya di dapat dari Sunan Drajat karena menyebarkan agama Islam di Sendang Duwur yang mayoritas beragama Hindu kala itu.
Makam Sunan berada di perbukitan yang tertinggi di Paciran, terdapat mata air yang tak pernah ada habisnya yang dinamakan Lidah Mbah Wali.
Di sebelahnya juga terdapat masjid yang menurut cerita masyarakat "ajaib". Mengapa demikian? Masjid ini di bangun dalam waktu satu malam, lebih jelasnya masjid ini di pindahkan dari Jepara menuju Sendang Duwur dalam waktu satu malam.
Warga mempercayai masjid ini sebagai hadiah dari Ratu Kalinyamat (Mantingan, Jepara) pada masa Ratu Kalinyamat, terkenal melimpahnya kayu jati dan ukiran yang sangat indah, kemudian Sunan Sendang Duwur dikirim ke Jepara oleh gurunya yaitu Sunan Drajat bertemu dengan Ratu Kalinyamat yang memiliki masjid yang indah.
Masjid itu sebagai hadiah untuk Sunan Sendang Duwur jika dapat dipindahkan dalam waktu satu malam. Alhasil masjid tersebut benar-benar pindah ke bukit tertinggi di Sendang Duwur yang dinamakan Punak Gunung Amitunon.
Tak jauh dari masjid terdapat sumur tua yang di namakan sumur Giling yang mata airnya melimpah walaupun sedang kemarau. Cara mengambil airnya yaitu dengan di giling seperti menggowes sepeda.
Dari sekian banyak kelebihan desa ini, maka pantas lah kalau pemerintah daerah menetapkan desa ini sebagai desa wisata sejak tahun 2012.
Jadi, Kapan lagi bisa mengunjungi desa yang memiliki paket lengkap seperti ini, ada situs purbakala, wisata religi, kerajinan batik tulis, emas dan perak ditambah lagi bisa dapat view yang keren..!!
26 komentar untuk "Desa Wisata Sendang Duwur Lamongan"
Wisata sejarah tu emang keren menurut aku kak, kita jadi bisa membayangkan gimana gambaran jaman dulu kala.
Ini Paciran yg di Lamongan ya kak
Sekedar tahu untuk wawasan saja mungkin tidak masalah.
Yang terpenting jaga iman ya 😄
Selalu suka sama desa-desa yang mempertahankan budaya dan kearifan lokalnya. Kapan-kapan mau ah berkunjung ke sini
Ternyata ada banyak bonus, ya, kalau ke sini. Kerajunan emas dan batik pula. Tambah menarik, ini.
Karena hanya dalam satu malam saja, tentu jika dipikir secara logika hal yamg tidak masuk akal.
Tetapi yang namanya sudah menjadi cerita turun temurun, tentu kemabli ke kepercayaan masing - masing.
Apalagi Indonesia masih sangat kental dengan hal mistis atau gaib