Terkungkung Dalam Bayangmu
Pantai
Tentang rindu
Pantai..
Pasir putih, debur ombak, langit biru, semilir angin.
Seperti hilang semua penat juga hilang semua beban.
Seiring langkah kaki berjalan di atas pasir, dan meninggalkan jejak yang indah.
tak lama jejaknya pun akan hilang ditelan ombak yang bergulung.
Pantai seolah selalu memahami isi hatiku. Selalu bisa menggambarkan perasaanku.
Lagi-lagi kamu, yang tak pernah bisa lari dari hatiku.
Tak bisa hilang dari anganku.
Ah aku lelah..
Lelah mencoba memahami apa yang tak ku mengerti.
Lelah berusaha terus menggenggam apa yang tak ku miliki.
Lelah menyadarkan hatiku yang selalu mengalah padamu.
Sadarkah aku? Ya.. aku cukup sadar.
Sakit kah? Tentu saja. Tapi mengapa terus saja ku Bujuk hati ini untuk berdamai.
Aku tau akhirnya akan terluka lagi bahkan lebih dalam.
Dan kau juga tau aku sakit,aku memang sakit,
bahkan ketika kau tau aku selalu tersakiti mengapa masih saja kau lukai perasaanku.
Aku tak berdaya karenanya,
cinta telah membutakan aku.
Seperti sihir, kau selalu ada dalam ingatanku.
Ibarat planet yang mengorbit matahari,
begitupun aku seolah semua hal berporos padamu.
Dan, akhirnya semua ini bukan lagi tentang pantai.. ini kisahku tentangmu..
Mengapa begini?
Mungkin karena aku lebih memilih terluka dari pada harus merelakan.
*
Tentang rindu
Sayang.
Tau kah kau, aku merinduimu sepanjang waktu.
Tak perduli di pagi atau malam ku.
Yang aku rasakan sakit seperti menggerogoti ku.
Mulanya dia hanya sebatas bongkahan kecil,
aku pikir dia akan meleleh dan hilang.
Tapi ternyata tidak,
dia melebar terus menjalar.
Seperti ada lubang yang menganga..
Ternyata rindu bukan hal kecil,
rindu terbit dari jarak yang memisahkan, kehampaan dari pelukan hangat,
hilangnya bayangan dari sudut mata juga pudarnya senyum riang dibibir.
Rindu bagai sebuah candu.
Yang tak hilang tanpa adanya sua.
Ketika yang kita rindukan,
tak menyambut baik,
seperti acuh tentang perasaan,
keikhlasan seperti tak ada guna.
Lagi-lagi ini tentang cinta.
Cinta yang kadang terasa begitu indah.
Ada kalanya diri tak dapat mengaca antara baik dan buruk, salah dan benar.
*
Goresan kerinduan
Goresan kerinduan
Beri aku jeda sekali lagi untuk merindui mu, agar aku bisa bernafas, agar tak terasa sesak di dada seperti saat ini.
Aku hanya berusaha untuk menghilangkan bayangmu dari hari2q,selama ini berhasil dan aku senang.
Tapi ada satu titik dimana aku benar2 tak kuat lagi, aku ingin menyerah tapi aku tak bisa.
Ada satu waktu dimana aku masih merindukanmu,dan saat itu terjadi aku merasa sakit di dada ini kian melebar,
Maaf, aku mencoba kuat selalu. Aku pikir,aku akan terus kuat dengan keyakinan ku. Tapi nyatanya aku masih kalah dengan hatiku.
Hatiku yang masih memiliki rasa padamu..
Maafkan cintaku..
*
Asa yang terluka
Aku bertahan di setiap sikapmu.
Aku tak menginginkan apapun dari kita, sungguh aku tak egois dengan ingin memilikimu.
Hanya rasa saling sayang yang menyatukan kita.
Berulang kali kau mengecewakan ku,
tapi tak ku hiraukan itu,
kau tak pernah perduli padaku,
tapi ku anggap itu tak penting.
Tak pernah ku hiraukan semua itu,
aku hanya lebih mementingkan sayangku padamu,
Yang dapat menutupi semua sikap acuhmu..
Namun, maaf sayang..
Aku hanya manusia biasa yang memiliki batas lelah dan sabar.
Kau dekat tapi tak dapat ku raih,
kau nampak tapi tak pernah ada untukku.
Maafkan aku sayang,
Berulang kali selalu ku coba memahamimu, tapi kau tak pernah menghargai itu.
Aku lelah sayang,
lelah membalut luka ku sendiri,
Tanpa kau yang ada disisi.
Maaf, aku menyerah.
Aku mengaku kalah,
Aku kalah karena memang bukan aku pemilikmu.
Aku tak sanggup lagi,
hanya sampai disinilah batas lelahku
*
Sebuah catatan putus asa
Sebuah catatan putus asa
Ketika kau terluka.
Terkadang,
menangis adalah jalan keluar untuk mengalirkan perih.
Jika kau tak punya tempat untuk pulang,
Menangis adalah pilihan.
Menangis lah,
biarkan pedihmu ikut mengalir dalam air matamu.
Saat kau merasa tak ada yang bisa menolongmu
Kau bahkan seperti tak punya jalan keluar,
Hidupmu terasa berat
dan pundakmu seolah tak kuat menahannya.
Kau bingung menentukan arah,
Harus kemana kakimu melangkah.
Ingat,kau masih punya rob'mu.
Rob'mu lebih tau apa yang terbaik untukmu.
Terkadang,
menangis adalah jalan keluar untuk mengalirkan perih.
Jika kau tak punya tempat untuk pulang,
Menangis adalah pilihan.
Menangis lah,
biarkan pedihmu ikut mengalir dalam air matamu.
Saat kau merasa tak ada yang bisa menolongmu
Kau bahkan seperti tak punya jalan keluar,
Hidupmu terasa berat
dan pundakmu seolah tak kuat menahannya.
Kau bingung menentukan arah,
Harus kemana kakimu melangkah.
Ingat,kau masih punya rob'mu.
Rob'mu lebih tau apa yang terbaik untukmu.
*
Posting Komentar untuk "Terkungkung Dalam Bayangmu"
Posting Komentar